KOMPONEN
PERSIAPAN MENGAJAR (KEGIATAN)
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Keterampilan Dasar Pembelajaran
yang diampu oleh Ibu Sri Murdiyah,
S.Pd., M.Pd
Disusun oleh :
1. Desty
Wahyu Ningtyas (160151608085)
2. Dyah
Ajeng Maharani (160151601032)
3. Nur
Indah Lestari (160151608114)
4. Syafira
Isna Damayanti (160151601410)
5. Yudit
Vera Yunita (160151601004)
6. Yunita
Miftahul Jannah (160151600004)
Kelompok 3 Offering F-6
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN
KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRA SEKOLAH
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Maret
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH
SWT atas limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang dilimpahkan kepada
kami semua, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan
judul “Komponen Persiapan Mengajar (Kegiatan)”.
Adapun makalah ini kami susun sebagai salah
satu tugas dari Dosen Ibu Sri Murdiyah, S.Pd., M.Pd. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami sangat membutuhkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.Semoga
makalah yang kami susun ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.
Blitar,
Maret 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan belajar mengajar
adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan
akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar
mengajar akan melibatkan semua komponen pengajaran, kegiatan belajar akan
menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat
dicapai. Pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar,
terlibat secara langsung dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai
mediumnya. Dalam interaksi itu peserta didiklah yang lebih aktif, bukan
pendidik. Pendidik hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator.
Sebelum adanya kegiatan
belajar mengajar haruslah ada persiapan mengajar terlebih dahulu. Persiapan
mengajar pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek yang memperkirakan
tentang apa yang dilakukan. Dengan demikian persiapan mengajar merupakan upaya
untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran,
terutama berkaitan dengan pembentukan kompetensi. Dalam pengembangan persiapan
mengajar, terlebih dahulu harus menguasai secara teoritis dan praktis
unsur-unsur yang terdapat dalam persiapan mengajar. Dalam persiapan mengajar
harus jelas kompetensi dasar yang akan dikuasai peserta didik, apa yang harus
dilakukan, apa yang harus dipelajari, bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana
pendidik mengetahui bahwa peserta didik telah menguasai kompetensi tertentu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana maksud dan tujuan kegiatan Pra-Pembelajaran?
2. Bagaimana maksud dan tujuan kegiatan Awal Pembelajaran?
3. Bagaimana maksud dan tujuan kegiatan Inti Pembelajaran?
4. Bagaimana maksud dan tujuan kegiatan Akhir Pembelajaran?
5. Bagaimana maksud dan tujuan kegiatan Tindak Lanjut?
1. Bagaimana maksud dan tujuan kegiatan Pra-Pembelajaran?
2. Bagaimana maksud dan tujuan kegiatan Awal Pembelajaran?
3. Bagaimana maksud dan tujuan kegiatan Inti Pembelajaran?
4. Bagaimana maksud dan tujuan kegiatan Akhir Pembelajaran?
5. Bagaimana maksud dan tujuan kegiatan Tindak Lanjut?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dan tujuan kegiatan Pra-Pembelajaran.
2. Untuk
mengetahui maksud dan tujuan kegiatan Awal Pembelajaran.
3. Untuk
mengetahui maksud dan tujuan kegiatan Inti Pembelajaran.
4. Untuk
mengetahui maksud dan tujuan kegiatan Akhir Pembelajaran.
5. Untuk mengetahui maksud dan tujuan
kegiatan Tindak Lanjut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kegiatan Pra-Pembelajaran
Proses pembelajaran
merupakan usaha yang dilakukan oleh guru untuk membantu proses terjadinya
belajar pada diri siswa. Pembelajaran harus dirancang dan dilaksanakan secara
sistemik dan sistematis. Secara umum prosedur pembelajaran terdiri dari kegiatan awalpembelajaran, kegiatan
inti pembelajaran, dan kegiatan akhir/penutup pembelajaran. Namun
sebelum melaksanakan kegiatan awal pembelajaran, ada satu kegiatan lagi yang
tak kalah penting yang harus dilakukan guru dalam menempuh proses pembelajaran
yaitu kegiatanpra-pembelajaran.
Kegiatan pra-pembelajaran atau disebut juga kegiatan
pra-instruksional adalah kegiatan pendahuluan pembelajaran yang ditujukan agar
siswa siap untuk mengikuti proses pelajaran. Kegiatan
pra-pembelajaran bersifat umum dan tidak berhubungan langsung dengan
kompetensi atau materi yang akan dibahas dalam kegiatan inti. Usaha yang dapat
dilakukan guru pada tahap pra-pembelajaran yaitu:
1. Menunjukkan sikap yang menarik
Sikap guru di depan kelas dapat mempengaruhi kondisi belajar
siswa. Guru harus memperlihatkan sikap yang menyenangkan agar siswa tidak
merasa takut, tegang, ragu, dan akhirnya tidak siap untuk mengikuti proses
pembelajaran. Kondisi yang menyenangkan ini harus diciptakan dari awal
pembelajaran agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan penuh semangat dan
percaya diri tanpa ada tekanan yang dapat menghambat kreatifitasnya.
2. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
Alat dan fasilitas belajar di kelas harus ditata dan
dipersiapkan dengan rapi untuk memudahkan aktifitas belajar siswa. Buku-buku,
alat tulis, dan alat bantu belajar seperti alat peraga yang akan digunakan
harus telah dipersiapkan terlebih dahulu. Mulailah dengan memberi salam kepada
siswa dan
berdoa sebelum memulai pembelajaran agar suasana betul-betul menjadi
menyenangkan.
3. Memeriksa kehadiran siswa
Kegiatan ini biasa dilakukan oleh guru pada jam pertama
pembelajaran. Guru tidak perlu memanggil satu persatu siswanya karena akan
memakan waktu, cukup menanyakan siapa siswa yang tidak hadir kepada siswa yang
hadir atau cukup melalui ketua kelas saja. Dengan selalu mengecek kehadiran,
siswa akan termotivasi untuk disiplin dan membiasakan diri memberitahukan
ketidakhadirannya kepada guru baik secara langsung maupun melalui teman.
4. Menciptakan kesiapan belajar siswa
Kesiapan belajar siswa adalah salah satu prinsip belajar
yang sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa. Ada beberapa
cara yang dapat dilakukan guru untuk menciptakan kesiapan belajar siswa antara
lain:
a) Membimbing dan membantu siswa dalam
mennyiapkan fasilitas/sumber belajar yang diperlukan.
b) Menunjukan minat dan semangat yang
tinggi dalam mengajar.
c) Mengontrol seluruh aktifitas siswa
mulai dari awal sampai akhir pembelajaran.
d) Menggunakan berbagai media
pembelajaran.
5. Menciptakan suasana belajar yang
demokratis
Untuk
menciptakan suasana yang belajar yang demokratis guru harus membimbing siswa
agar berani menjawab, berani bertanya, berani berpendapat atau berani mengeluarkan
ide-ide, dan berani memperlihatkan unjuk kerja (performance). Kegiatan
yang dapat dilakukan guru pada kegiatan pra-pembelajaran diantaranya mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab
siswa atau meminta siswa berpendapat atau mengeluarkan gagasan.
Suasanya yang demokratis harus dikondisikan sejak awal pembelajaran. Guru harus
selalu memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan kreativitas. Pemberian
kesempatan seperti ini akan memungkinkan guru
untuk mengembangkan bakat dan kelebihan yang dimiliki oleh siswa.
2.2 Kegiatan Awal Pembelajaran
Kegiatan awal pembelajaran
dilaksanakan untuk menyiapkan mental siswa dalam memasuki kegiatan inti
pembelajaran. Selain itu kegiatan awal dilaksanakan untuk membangkitkan
motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran, memberikan gambaran
yang jelas tentang batas-batas tugas atau kegiatan yang akan dilaksanakan dan
menunjukkan hubungan antara pengalaman anak dengan materi yang akan dipelajari.
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan
guru dalam tahap kegiatan awal pembelajaran diantaranya sebagai berikut:
1. Menimbulkan motivasi dan perhatian
siswa
Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa merupakan
kegiatan yang perlu dilaksanakan pada setiap tahapan kegiatan pembelajaran.
Khususnya pada tahap awal pembelajaran, siswa perlu difokuskan perhatiannya
pada materi yang akandibahas. Untuk itu, guru hendaknya melakukan kegiatan yang
dapat menarik perhatian siswa. Misalnya dengan menyampaikan cerita yang
menimbulkan pertanyaan, menunjukkan gambar atau alat peraga, pengajuan
pertanyaan atau alat peraga yang menarik perhatian dapat menimbulkan motivasi
belajar siswa. Dengan tumbuhnya motivasi pada siswa, proses pembelajaran akan
berlangsung lebih mudah.
2. Memberi acuan
Dalam kaitan dengan kegiatan awal pembelajaran, memberi
acuan diartikan sebagai upaya guru dalam menyampaikan secara spesifik dan
singkat gambaran umum tentang hal-hal yang akan dipelajari dan kegiatan yang
akan ditempuh selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang dapat dilakukan
guru dalam memberi acuan, diantaranya sebagai berikut.
a. Memberitahukan tujuan(kemampuan)
yang diharapkan atau garis besar materi yang akan dipelajari
Kegiatan yang paling awal yang perlu dilakukan guru sebelum
membahas pelajaran adalah memberitahukan tujuan atau kemampuan yang diharapkan
dikuasai siswa setelah pembelajaran dilakukan atau garis besar materi yang akan
dipelajari siswa. Dengan informasi tersebut siswa akan memperoleh gambaran yang
jelas tentang kemampuan yang dikuasai dan ruang lingkup materi yang akan
dipelajari.
b. Menyampaikan alternatif kegiatan
belajar yang akan ditempuh siswa
Dengan menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama
pembelajaran berlangsung, siswa akan terarah usahanya untuk mencapai kemampuan
atau menguasai topik-topik tersebut. Misalnya jika dalam pembelajaran akan
digunakan diskusi maka guru harus menyampaikan teknik/prosedur diskusi tersebut
jika yang digunakan eksperimen maka guru harus menyampaikan teknik/prosedur
eksperimen atau jika pembelajaran akan berlangsung dengan kerja kelompok maka
guru membentuk kelompok dan menyampaikan teknik atau prosedur kerja kelompok
tersebut, dan begitu pula tentang strategi-strategi lainnya.
3. Membuat Kaitan
Siswa akan tertarik terhadap pelajaran yang diberikan
apabila mereka melihat kaitan atau hubungan dengan apa yang telah dikenal atau
sesuai dengan pengalaman mereka terdahulu atau sesuai dengan minat dan
kebutuhan mereka. Oleh karena itu salah satu cara untuk menarik dan memusatkan perhatian
siswa terhadap materi yang akan dipelajari adalah dengan membuat kaitan.
a. Mengajukan pertanyaan tentang bahan
pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya
Apabila materi yang akan dibahas memiliki kaitan langsung
atau menuntut penguasaan siswa terhadap materi sebelumnya maka kegiatan awal
pembelajaran dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan tentang bahan
pelajaran yang sudah dipelajari siswa. Dengan menunjukkan hubungan antara apa
yang telah dipelajari siswa dengan materi yang akan dipelajari, siswa akan
memperoleh gambaran yang utuh tentang materi dan dan siswa melihat bahwa materi
yang dipelajari tidak berdiri tetapi saling berkaitan.
b.
Menunjukkan
manfaat materi yang dipelajari
Siswa akan termotivasi untuk mengikuti pelajaran apabila
mereka melihat manfaat yang akan diperoleh apabila mereka menguasai materi
tersebut. Untuk itu, pada kegiatan awal pembelajaran guru hendaknya menunjukkan
kaitan antara penguasaan kompetensi atau materi yang dipelajari dengan
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, apabila guru akan membahas
tentang makanan bergizi, guru dapat menunjukkan manfaat pelajaran tersebut bagi
pertumbuhan tinggi dan berat badan siswa.
c.
Meminta
siswa mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas
Pada kegiatan awal pembelajaran guru dapat meminta siswa
untuk mengemukakan pengalamannya yang berkaitan dengan materi yangakan dibahas.
Misalnya ketika akan membahas tentang bentuk pemukaan bumi, guru dapat meminta
anak untuk mengemukakan pengalaman berliburnya (kepantai atau kepegunungan).
Dengan melihat kaitan antara apa yang akan dipelajari dengan pengalaman yang
dimiliki, diharapkan siswa akan termotivasi dan memusatkan perhatiannya pada
pelajaran yang akan berlangsung.
4. Melaksanakan Tes Awal
Tes awal atau pre-test dilaksanakan untuk mengukur dan
mengetahui sejauh mana materi atau bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah
dikuasai oleh siswa. Informasi iniakan digunakan oleh guru untuk menentukan
dari mana pembahasan materi baru akan dimulai. Tes awal dapat dilakukan dengan cara
lisan yang ditujukan pada beberapa siswa yang dianggap representatif (mewakili) seluruh siswa.Dalam keseluruhan proses
pembelajaran, alokasi waktu atau untuk kegiatan awal pembelajaran relatif
singkat. Oleh karena itu, guru diharapkan memiliki kemampuan untuk menciptakan
kondisi awal pembelajaran yang efektif yang mendukung proses dan hasil
pembelajaran yang optimal. Untuk itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan
oleh guru sejalan dengan tugasnya di sekolah, khususnya dalam melaksanakan
kegiatan awal pembelajaran diantaranya adalah guru hendaknya:
a. Memahami latar belakang (termasuk
kemampuan) siswa.
b. Dapat membangkitkan (menarik)
perhatian siswa sehingga perhatian siswa terpusat pada pelajaran yang akan
diikutinya.
c. Dapat memberikan bimbingan belajar
secara kelompok maupun individu,
d. Dapat menciptakan interaksi edukatif
yang efektif sehingga siswa merasakan adanya suasana belajar yang aman dan
menyenangkan,
e. Memberikan penguatan kepada siswa.
f. Menanamkan disiplin pada siswa.
2.3 Kegiatan Inti Pembelajaran
Sesuai dengan Permendiknas No. 41
tahun 2007 tentang Standar Proses, maka ada 3 proses yang harus dilalui oleh
peserta didik pada kegiatan inti di kegiatan pembelajaran. Kegiatan inti merupakan proses
pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan
sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
Tahap
Kegiatan
|
Bentuk Kegiatan
|
Contoh Kegiatan
|
a. Eksplorasi
|
1.
Melibatkan peserta didik mencari
informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan
menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan
belajar dari aneka sumber;
2.
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
3.
Memfasilitasi
terjadinya interaksi antarpeserta didik
serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
4.
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
5.
Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
|
setelah menyimak penjelasan guru melalui gambar tentang keragaman budaya
di lingkungan sekitar peserta didik dapat:
·
Menyebutkan jenis budaya yang
ada di lingkungan tempat tinggalnya.
·
Menyebutkan nama pakaian adat,
lagu daerah, bahasa daerah, adat istiadat, dan kesenian tradisional di
lingkungan tempat tinggalnya.
·
Menyebutkan ciri-ciri pakian
adat, adat istiadat, dan kesenian trasional di lingkungan tempat
tinggalnya
|
b. Elaborasi
|
1.
Membiasakan peserta didik
membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna;
2.
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
3.
Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut;
4.
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajarankooperatif can kolaboratif;
5.
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
6.
Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan balk lisan maupun tertulis, secara individual
maupun kelompok;
7.
Memfasilitasi
peserta didik untuk menyajikan kreasi; kerja individual maupun kelompok;
8.
Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
9.
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatanyang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
|
b. peserta didik dapat: Setelah berdiskusi peserta didik dapat:
·
Membedakan rumah adat dan bukan rumah adat
berdasarkan ciri-ciri fisik.
·
Menceritakan salah satu pesan kesenian daerah
di lingkungan tempat tinggalnya.
·
Menyebutkan pengaruh glablisasi terhadap
budaya daerah
|
c. Konfirmasi
|
1.
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupunhadiah terhadap keberhasilan
peserta didik,
2.
Memberikan
konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi peserta didik melalui berbagai
sumber,
3.
Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
4.
Memfasilitasi peserta didik untuk memperolehpengalaman yang bermakna dalam mencapaikompetensi dasar:
a)
Berfungsi
sebagai narasumber dan fasilitator dalam
menjawab pertanyaan peserta didik
yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
b)
Membantu menyelesaikan masalah;
c)
Memberi acuan agar peserta didik dapatmelakukan pengecekan hasil eksplorasi;
d)
Memberi
informasi untuk bereksplorasi iebih jauh;
e)
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
|
Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat:
·
Menyanyikan lagu daerah
·
Mengoleksi lagu daerah
·
Gemar menonton kesenian daerah
·
Menghormati keragaman budaya daerah
· Menyanyikan
lagu
|
2.4 Kegiatan Akhir Pembelajaran
Kegiatan akhir pembelajaran tidak hanya diartikan
sebagai kegiatan untuk menutup pelajaran, akan tetapi yang lebih penting adalah
untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap kompetensi yang diterapkan. Dengan
melakukan kegiatan akhir pembelajaran, guru akan mengetahui kompetensi yang
sudah dan yang belum dikuasai oleh siswa. Kegiatan yang bisa dilakukan guru
adalah memberikan tes, baik lisan maupun tertulis. Selain itu guru melakukan
kegiatan akhir pembelajaran agar siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang
pokok-pokok materi yang sudah dipelajarinya. Kegiatan tersebut berupa kegiatan
meninjau kembali penguasaan siswa.
1. Meninjau kembali penugasan siswa
Untuk meninnjau penguasaan siswa terhadap materi yang telah
dipelajari siswa, guru dapat melakukan dua cara yaitu merangkum (menyimpulkan)
pokok materi atau membuat ringkasan materi pelajaran. Kegiatan merangkum atau
meringkas sebaiknya dilakukan oleh siswa di bawah bimbingan guru, sehingga pada
saat siswa membuat rangkuman atau ringkasan itu salah atau kurang sempurna,
maka guru dapat membetulkan atau menyempurnakan rangkuman atau ringkasan yang
dibuat siswa. Dalam melaksanakan kegiatan membuat rangkuman atau ringkasan,
hendaknya memperhatikan kriteria berikut.
- Berorientasi
pada acuan hasil belajar dan kompetensi dasar
- Singkat, jelas dan bahasa (tulisan/ lisan) mudah dipahami
- Singkat, jelas dan bahasa (tulisan/ lisan) mudah dipahami
- Kesimpulan/
rangkuman/ ringkasan tidak keluar dari topik yang telah dibahas
- Dapat
menggunakan waktusesingkat mungkin
Pada dasarnya kegiatan meninjau kembali penguasaan siswa ini
dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan ini dapat
dilakukan pada setiap penggal kegiatan atau setelah satu topik dibahas. Selain
untuk memantapkan penguasaan siswa terhadap pokok-pokok materi yang dipelajari,
rangkuman atau ringkasan akan sangat berguna sekali bagi siswa yang tidak
memiliki buku sumber atau siswa yang
lambat belajar mareka karena dapat mempelajarinya kembali.
2. Melaksanakan penilaian
Melalui kegiatan penilaian akhir, guru akan mengetahui
tercapi tidaknya kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa. Oleh karena itu guru
perlu memiliki kemampuan dalam menilai hasil belajar siswa. Untuk mengetahui
penguasaan siswa, guru dapat memberikan tes atau meminta siswa membuat
ringkasan atau kesimpulan dari materi yang telah dibahas.
Memberikan tes merupakan salah satu kegiatan yang sering
dilakukan guru. Untuk itu, guru perlu memiliki kemampuan mengembangkan alat
evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes yang dilakukan pada akhir
pembelajaran disebut tes akhir (post test), yaitu tes yang ditujukan untuk
mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari.
Guru perlu mengidentifikasi kegiatan teknikyang dianggap tepat
untuk menilai penguasaan siswa karena waktu yang tersedia untuk kegiatan akhir
dan tindak lanjut relatif singkat. Apabila waktu yang dimiliki tidak banyak,
guru dapat menunjuk beberapa siswa yang dinggap representatif (mewakili)
seluruh siswa untuk menjawab pertanyaan secara lisan atau membuat kesimpulan.
Atau apabila waktunya cukup banyak dan memadai, guru dapat melakukan penilaian
secara tertulis.
2.5 Kegiatan Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil kegiatan akhir, guru dapat mengetahui
tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dari hasil tes, guru dapat
mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran oleh siswa baik secara individual
maupun kelas. Dengan memperhatikan penguasaan
siswa, guru perlu melakukan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut
pembelajaran dapat dilakukan di luar jam pelajaran seasuai dengan alokasi waktu
yang tersedia. Pada prinsipnya, kegiatan tindak lanjut pembelajaran
dilaksanakan untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa. Berikut ini kegiatan tindak lanjut
pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru sebagai tersebut.
1. Memberikan tugas atau latihan yang
harus dikerjakan di rumah
Dalam
memberikan tugas dan latihan, guru perlu memperhatikan waktu yang tersedia dan
kemampuan yang dimiliki siswa. Pemberian
tugas tidak boleh melampaui batas kemampuan siswa, sebab dapat membuat siswa
frustasi, jenuh bahkan dapat menurunkan motivasi serta minat belajarnya. Oleh karena itu, pemberian tugas
harus berdasarkan pada perencanaan yang efektif dan terpadu. Artinya setiap pemberian tugas harus
berorientasi pada kompetensi yang dicapai dan bermanfaat bagi siswa. Tugas yang diberikan siswa
harus fleksibel dan perlu diintegrasikan (terpadu) dengan mata pelajaran yang
lain.
Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan guru dalam memberikan tugas kepada siswa. Pertama, guru hendaknya menentukan dan
menjelaskan secara singkat tentang topik tugas yang dikerjakan oleh siswa. Kedua, guru perlu menjelaskan tentang
tahapan tugas-tugas yang harus dikerjakan
berdasarkan lembaran tugas. Guru hendaknya memberikan gambaran
alternatif penyelesaian tugas tersebut. Ketiga,
guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang tugas yang belum
dipahaminya. Guru hendaknya menegaskan tentang kriteria dan batas waktu
penyelesaian tugas tersebut. Keempat,
guru menjelaskan tentang proses penyelesaian tugas apakah dilaksanakan di
sekolah atau di rumah, sesuai karakteristik tugas yang bersangkutan. Kelima, siswa diminta untuk mengerjakan
dan menyerakan tugas sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Keenam, guru harus memeriksa dan membahas
setiap tugas yang diberikan.
Dengan
membahas dan memeberikan balikan terhadap hasil tugas yang dikerjakan, siswa
akan mengetahui keberhasilan tugas yang dikerjakannya atau kesalahan yang harus
diperbaiki. Pembahasan hasil tugas ini juga dapat dilakukan bersama-sama siswa
melalui presentasi dan diskusi hasil tugas.Hal
ini akan memberikan motivasi kepada siswa untuk mengerjakan dengan lebih
baik tugas berikutnya.
2. Membahas kembali bahan pelajaran
yang belum dikuasai oleh siswa
Dari hasil
evaluasi yang dilakukan, guru mengetahui kemampuan yang sudah dan yang belum
dikuasai siswa. Sebagai
tindak lanjut dari adanya kemampuan yang belum dikuasai siswa, guru hendaknya merancang kegiatan
untuk membantu siswa menguasai kemampuan yang belum dikuasai tersebut. Ada dua kemungkinan kegiatan yang
dapat dilakukan guru untuk membantu siswa menguasai kompetensi yang belum
dikuasainya. Pertama,
membahas kembali materi yang belum dikuasai siswa pada saat itu juga apabila
waktunya tersedia. Atau, kedua,
membahas kembali materi tersebut pada pertemuan berikutnya apabila membutuhkan
waktu yang relatif lama. Untuk pembahasan kembali pada pertemuan berikutnya,
guru hendaknya membuat desain tindak lanjut pembelajaran yang mencakup rumusan
tujuan atau kompetensi yang akan dicapai, kegaitan belajar, evaluasi, serta
sumber belajar yang diperlukan. Desain tersebut didasarkan dari hasil penilaian
yang telah dilakukan.
3. Membaca materi pelajaran tertentu
Kegiatan
lain yang dapat dilakukan guru pada tahap tindak lanjut adalah memberikan tugas
kepada siswa untuk membaca buku sumber pelajaran lain yang membahas topik yang
sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Siswa yang belum menguasai materi
dapat ditugaskan untuk membaca buku lain agar dapat memahami materi yang
dibahas. Serta siswa yang sudah
menguasai kompetensi, dapat ditugaskan membaca sumber buku lain untuk
memperluas wawasan terhadap topik yang telah dipelajari. Supaya tugas
dikerjakan oleh siswa secara optimal, maka guru sebaiknya mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa atau meminta siswa membuat
laporan hasil bacaannya.Perlu diperhatikan, bahwa kegiatan tindak lanjut ini
tidak dapat dilaksanakan pada siswa di kelas rendah karena siswa belum dapat
membaca dengan lancar.
4. Memberikan motivasi atau bimbingan
belajar
Di samping
memberikan balikan terhadap pekerjaan siswa, guru juga hendakknya memberikan
bimbingan kepada siswa agar mereka mampu memperbaiki kekurangannya. Bimbingan tersebut dapat berupa
arahan atau petunjuk yang jelas sehingga tugas yang diberikan dapat dikerjakan
secara optimal oleh siswa. Balikan dan bimbingan ini akan menjadi motivasi atau
dorongan kepada siswa untuk terus belajar.
5. Mengemukakan tentang topik yang akan
dibahas pada waktu yang akan datang
Apabila
hasil penilaian diketahui bahwa siswa sudah menguasai kemampuan yang telah
ditetapkan, kegiatan tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah mengemukakan
atau memberikan gambaran pada siswa tentang topik bahasan atau kompetensi yang
akan dipelajari pada pertemuan yang akan datang. Cara ini dilakukan untuk
membimbing atau mengarahkan siswa dalam kegiatan belajar yang dilakukan di luar
jam pelajaran dan diharapkan siswa akan mempelajari terlebih dahulu di rumah
materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya sebelum mengikuti pelajaran
di sekolah. Untuk mendukung kegiatan tersebut guru perlu memberikan alternatif
kegiatan belajar secara sistematis yang perlu dilakukan siswa di luar jam
pelajaran. Selain itu dengan menyampaikan topik yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya, diharapkan siswa akan mencari informasi melalui media maupun sumber
belajar lainnya untuk dibahas pada pertemuan tersebut.
Setelah guru
menganggap kegiatan akhir dan tindak lanjut selesai dilaksanakan secara optimal
dan sesuai waktu yang ditentukan maka guru selanjutnya menutup pelajaran.
Apabila jam pelajaran berlangsung pada jam yang paling akhir maka harus
dibiasakan siswa menutup pelajaran dengan berdoa.
Demikian hal
yang perlu dilakukan guru pada tahap kegiatan akhir dan tindak lanjut.
Sehubungan dengan waktu yang relatif singkat pada tahap ini, maka perlu
merencanakan serta melaksanakan kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran
secara efektif, efisien, fleksibel dan sistematis sehingga memperoleh hasil
belajar yang optimal.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kegiatan pra-pembelajaran atau disebut juga kegiatan pra-instruksional
adalah kegiatan pendahuluan pembelajaran yang ditujukan agar siswa siap untuk
mengikuti proses pelajaran. Ada 5 tahapan dalam kegiatan
pembelajaran yaitu: (1) menunjukkan
sikap yang menarik, (2) menciptakan
suasana kelas yang menyenangkan, (3) memeriksa kehadiran siswa, (4) menciptakan kesiapan belajar siswa, (5) menciptakan suasana belajar yang
demokratis.
Kegiatan
awal pembelajaran dilaksanakan untuk menyiapkan mental siswa dalam memasuki
kegiatan inti pembelajaran. Kegiatan-kegiatan
yang dapat dilakukan guru dalam tahap kegiatan awal pembelajaran diantaranya
sebagai berikut: (1) menimbulkan motivasi dan perhatian
siswa, (2) memberi acuan, (3) memberi kaitan, (4) melaksanakan tes awal.
Sesuai
dengan Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, maka ada 3 proses
yang harus dilalui oleh peserta didik pada kegiatan inti di kegiatan
pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik
melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
Kegiatan akhir pembelajaran adalah kegiatan
untuk mengetahui penguasaan siswa
terhadap kompetensi yang diterapkan. Kegiatan tersebut berupa kegiatan meninjau kembali
penguasaan siswa seperti
: (1) meninjau kembali penugasan siswa, (2) melaksanakan penilaian.
1.
Berdasarkan
hasil kegiatan akhir, guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran
yang telah dilaksanakan. Dengan memperhatikan penguasaan
siswa, guru perlu melakukan kegiatan tindak lanjut. Berikut
ini kegiatan tindak lanjut pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru sebagai
tersebut: (1) memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah, (2) membahas kembali bahan pelajaran
yang belum dikuasai oleh siswa, (3) membaca materi pelajaran tertentu, (4) memberikan motivasi atau bimbingan
belajar, (5) mengemukakan
tentang topik yang akan dibahas pada waktu yang akan dating.
3.2 Saran
Dengan adanaya
makalah ini, diharapkan para pembaca dapat lebih memahami mengenai komponen
persiapan mengajar (kegiatan). Sehingga dalam penerapannya dapat menjadi lebih
baik. Makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu dibutuhkan kritik dan
saran dari para pembaca, agar dalam penyusunan makalah selanjutnya dapat lebih
baik lagi.
DAFTAR RUJUKAN
Majid, Abdul. 2013. Perencaaan
Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Permendiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
No. 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses
Komentar
Posting Komentar